Jul 16, 2021

Pelukku Untuk Kalian

Hampir satu setengah tahun berlalu dalam pandemi ini. Banyak yang bertahan, tapi tidak sedikit juga dari meraka yang berakhir dengan kehilangan. Jika ada yang mengatakan bawa semua akan kena pada waktunya, aku tidak sepenuhnya setuju. Aku ingin terus berharap mereka yang hingga saat ini sehat, akan selamanya terus sehat dan mereka yang pernah atau sedang sakit akan bergabung dengan kerumunan yang sehat di kemudian hari.

Terlampau banyak rasanya, hati ini ditempa berita duka. Bahkan tangisku sering kali tak tampak lewat air mata lagi. Kedukaan yang bertubi seakan menghimpit mental kita. Berita genting datang dengan waktu yang begitu sedikit, segalanya harus diputuskan cepat dan bijak. Setiap dari kita dipaksa untuk mampu membuat pilihan terbaik untuk masa tersulitnya. Bukan satu atau dua keluarga yang berduka, bahkan satu keluarga dapat kehilangan nyaris setengahnya sekali waktu. 

Huft.

Ini tidak mudah teman-teman, sungguh. Mama, Papa, dan suamiku juga pernah terpapar di awal tahun ini. Awalnya aku memutuskan untuk berangkat ke Jakarta untuk mengurus orangtuaku selama beliau menjalankan isoman. Keputusan itu sungguh tidak mudah untukku, tapi pasti akan terasa ribuan kali lebih sulit bagi mereka (Mama dan Papa). Dengan mengemban resiko ikut terpapar, aku dan adik lelakiku mendampingi Mama dan Papa. Qadarullah kami dapat menyelesaikan masa isoman dengan lancar dan hingga akhir aku, adikku, tetap sehat dan negatif Covid. Bekal pengetahuan itu aku gunakan saat bulan berikutnya harus merawat suami yang juga sempat terpapar.

Aku sejujurnya hanya punya semangat dan pikiran yang terus positif saja sepanjang waktu, agar semua itu tersampaikan tanpa perlu aku ucapkan dengan kata-kata ke mereka. Saat takdir Allaah itu datang kepada kami, hanya berserah yang paling meringankan hati. Saling menuduh sesuatu yang tak tampak dengan penglihatan manusia, hanya menghabiskan tenaga dan menguras emosi semata. Ikhlas terima sakitnya, tapi lawan virus di dalam tubuh. Penting sekali punya support system yang terus kasih afirmasi positif untuk teman atau saudara yang terpapar, karena simpang siurnya berita di linimasa sedikit banyak pasti meresahkan mereka yang sakit.

Kebiasaan baru yang akhir-akhir ini sedang aku jalankan adalah manajemen informasi. Aku mulai dengan seleksi akun-akun di linimasa yang memberikan informasi positif. Akun inspirasi olahraga, resep-resep masakan, atau sekedar candaan ringan. Lalu memilah inner circle. Masa-masa sulit ini seperti mengungkap sisi lain dari setiap manusia. Seleksi orang-orang yang tetap bertahan di lingkaran terkecil kita sangat penting. Satu lagi, secara berkala sering tanya kabar teman-teman mulai dari yang terdekat sampai yang mungkin sudah lama tak berkabar. Beberapa kali, Tuhan 'menampar' aku lewat berita duka sahabat-sahabat yang aku tidak sempat tanyakan kondisinya saat ini. Sesak sekali.

Kalian mungkin menghadapi situasi yang lebih sulit dari aku. Hanya dukungan semangat dan doa untuk kalian, agar Tuhan menguatkan kalian dan seluruh keluarga untuk menghadapi ujian ini. Bertahanlah. Aku mohon, pada siapa pun dari kalian yang sedang berjuang melawan sakit. Setelah ini, kita akan tertawa bersama lagi. 


Masa PPKM, 16 Juli 2021

No comments: