Selain mengucapkan Hamdallah yang tiada henti, rasanya tidak ada lagi yang bisa saya lakukan. Benar-benar bahagia.
Allah Yang Maha Baik, terima kasih atas nikmatmu ini.
Engkau mengizinkan hamba memiliki suami yang begitu baik dan penyayang. Engkau menempatkan hamba di tengah keluarga, sahabat, dan teman-teman yang begitu perhatian. Engkau memberikan hamba kesehatan hingga umur yang ke 27 tahun ini. Masyaa Allah.
Gue cengeng, nulis begini aja sudah mau nangis lagi haha.
Apa yang jadi doa saya sebelum meniup lilin di atas kue hari lahir, hadiah dari suami?
Ijabah semua doa dari mama, papa, adik-adik, suami, keluarga, dan teman. Balaskan setiap doa dengan hal yang juga baik dan berlipat ganda. Berikan kelapangkan rezeki pada suami saya, titipkan rezeki saya lewatnya. Sehatkan jiwa dan raga kami, persatukan kami hingga hari akhir nanti. Cukupkan hidup kami, agar dapat terus berbagi dengan sekeliling kami. Titipkan kami keturunan yang sholeh dan sholehah, agar dapat menjadi amalan kami yang tidak putus saat berpulang kepada-Mu.
 |
| Ini dia, si penyusun-rencana-kejutan-hari-lahir! |
Peluk dan cium,
Lia
No comments:
Post a Comment