Mar 27, 2015

Hidupnya Anak Zaman Sekarang

Kalau diingat-ingat lagi, mungkin hampir setiap hari kita menggunakan media sosial. Mulai dari facebook, twitter, path, pinterest, dan sebagainya. Gak menyangkal, saya pun bagian dari orang yang hampir tidak bisa lepas dari media sosial. Ada saja kepentingannya, mulai dari urusan pribadi hingga berbisnis. Rasanya lekat sekali ya akun-akun itu, bahkan mungkin sebagian dari kita lebih ingat kata sandi untuk akun media sosial daripada tanggal lahir sanak keluarga. Ya, gak?

Sebagai generasi kekinian, saya merasa banyak sekali kemudahan yang dihadirkan media sosial itu. Beberapa hal yang bisa saya lakukan lewat media sosial, yaitu mencari informasi mengenai suatu barang, mencari lokasi, mengetahui informasi tentang seseorang lebih detail (sebut aja kepo haha..). Itu baru segelintir rasanya, sebab banyak fungsi-fungsi positif lainnya. Kenapa saya sebut fungsi positif? Ya karena memang kita pun tidak boleh tutup mata dari pengaruh lain (negatif) yang dibawa.

gambar dari sini

Cermati pemberitaan di media cetak dan eletronik, bukan lagi satu atau dua saja kasus yang terkait dengan adanya media sosial. Pembunuhan, bullying, penculikan, sudah banyak kejahatan yang dilakukan bersumber dari media sosial. Serem ya? Iya. Apalagi dengan harga telepon pintar yang semakin murah. Hampir setiap kalangan masyarakat punya kemampuan untuk beli. Ikut tren, ikut melek teknologi, biar eksis, biar gaya.

Disitu kadang saya merasa sedih, pinjam istilahnya ya bu polisi.

Saya berani sedikit berbangga hati, karena rasa-rasanya sudah menggunakan media sosial sesuai takaran. Tidak sembrono upload foto-foto seksi (thanks Allah akika berhijab), picky buat berbagi lokasi, dan tidak menyepelekan keamanan akun (kata sandi, recovery email, recovery number). Kayak yang gak penting gitu yah? Tapi kalau kecolongan, percaya deh, bahaya death.

Kita bisa apa lihat pengguna media sosial yang sembrono itu? Pftt. Saya suka sedih sih kalau ditengah keadaan yang morat-marit, terus ada yang nyeletuk begitu. Hopeless bet. Dengan diri sendiri, saya suka menantang, "Kamu pasti bisa bikin blablabla"

At least, memulai perubahan baik dari diri sendiri.

Nilai sederhana itu ditanamkan sejak kecil di keluarga saya. Alhamdulillah masih terngiang terus hingga sekarang. So, apa yang bisa saya lakukan adalah berbagi lewat tulisan ini. Dengan satu, dua, tiga orang yang membaca, saya sudah menyebarkan hal ini. Hal mengenai perlunya kita waspada dalam menggunakan media sosial.

Jangan membiasakan diri, nabung buat bisa beli sebuah barang saja tapi mulailah membiasakan diri untuk mempelajari barang apa yang sudah kita beli itu. Berapa banyak sih dari kita yang masih meluangkan waktu untuk membaca petunjuk penggunakan atau memcari lewat mesin pencari (google) tentang segala sesuatunya.

Ayolah, yuk, kita yang perangi kejahatan yang timbul lewat media sosial. Jadi pengguna telepon pintar yang pintar. Jangan gampang terbuai dengan rayuan dari orang-orang "maya" yang hanya kita tau dari chat nya saja. Jangan sembarang sebar info lokasi. Jangan unggah foto-foto yang bisa disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Sayangi diri kita :)




Mari jadi pengguna media sosial yang bijak dan bertanggung jawab,

Lia

No comments: