Mar 27, 2015

Dokter Wid

Beberapa minggu lalu, saya dan suami membulatkan tekad untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan. Atas beberapa rekomendasi teman dan saudara, kami memilih dr. Wid untuk berkonsultasi. Kami datang di hari Senin, sehingga daftar pasien dr. Wid di RS Hermina Pasteur tidak terlalu padat.

Setelah melengkapi administrasi, kami menunggu untuk dipanggil. RS Hermina Pasteur tempat yang cukup nyaman, setelah mengukur tekanan darah, berat, dan tinggi badan, kami diberikan sebuah gelas plastik dan piring kertas kecil. Di beberapa sudut, tersedia toples berisi makanan ringan dan galon air minum untuk para pengunjung RS. "Perhatian" kecil yang cukup manis.

Tidak lama menunggu, nama saya kemudian dipanggil. Kami langsung berkonsultasi dengan dr. Wid mengenai beberapa hal yang memang selama ini ingin kami tanyakan dengan ahlinya. Sebelum memberikan arahan lebih lanjut, saya diperiksa. Menurut hasil USG yang dilakukan dr. Wid, tidak ada masalah dengan rahim saya. Saya memiliki letak rahim yang sedikit kebelakang, bukan sesuatu yang salah, itu seperti perbedaan fisik pada setiap orang. Ada yang bermata sipit, ada yang bermata besar, ada yang beralis tebal, ada yang beralis tipis, demikian penjelasan dokter pada kami.

Hal lain yang dijelaskan dokter, di layar terlihat sel telur saya kecil-kecil atau istilah dalam bidang kedokteran sering disebut dengan Polycistic Ovary Syndrome (PCOS). Yang ditanya dokter langsung, "hayo, jarang olahraga yaa?" WAKWAW. Cuma bisa jawab pakai senyum-senyum aja deh :))) Setelah USG, dokter melanjutkan penjelasannya. Saya diberi Eturol (vitamin E) dan Ovacare (hormon) untuk dikonsumsi selama 20 hari ke depan. Dengan syarat tetap ditunjang dengan olahraga rutin, minimal 3 kali dalam seminggu selama 20 menit.

Gambar dari sini

PCOS
Polycistic Ovary Syndrome (PCOS) atau Sindroma Stein - Leventhal adalah salah satu bentuk dari gangguan hormonal. Saat ini, kasus PCOS merupakan yang paling sering ditemukan pada wanita dengan usia reproduksi 12-45 tahun, jumlahnya bisa mencapai 5 hingga 10 persen. Gejalanya, ketidaksuburan atau infertilitas.

Dari hasil USG dr. Wid, terlihat sel telur saya ukurannya kecil-kecil, sedangkan untuk bisa dibuahi minimal harus berukuran 18mm dan matang. Kalau kata dr. Wid sih, kalau sel telur tidak matang maka tidak bisa "jumpa" dengan sperma dari ayah. Pembuahan juga tidak akan terjadi.

Alhamdulillah, dokter menjelaskan dengan rinci, walaupun untuk yang belum biasa akan sedikit kaget mungkin, sebab cara beliau menjelaskan cukup cepat. Dokter menyarankan saya untuk berolahraga seminggu tiga kali, minimal 20 menit. 


Mohon doanya ya, semoga ikhtiar kami diijabah Allah SWT jadi hasil yang baik.


Semangat!

Lia

1 comment:

Unknown said...

Liaaa...coba pke kurma muda.. dan jinten item.. saya dl sepeeti kamu gitu.. alhamduluah sekarang uda pny anak. Klo mau tny2 blh ke saya 0821 4274 4699.. tp saya ga jualan ya.. cuma mau bagi crta..