Oct 31, 2013

Perubahan Terbesar

Wow, kenapa sekarang untuk menulis sesuatu di blog saja terasa sulit sekali.
Kesibukan kantor dan mengurus segala sesuatu untuk pernikahan memangkas waktu dan ide untuk dituangkan disini.
Ingin berbagi mengenai persiapan pernikahan, rasanya terlalu banyak yang ingin dicurahkan.
Kalau berbagi kesibukan di kantor, menarik gak yah?

Yah, di Indonesia ini isu mengenai pengadaan barang/jasa apalagi yang terkait dengan pemerintah, memang masih dipandang sebelah mata.
Hanya orang-orang yang berkepentingan yang akan melirik.

Siapa yang berkepentingan?
Dari kantor, saya jadi mengenal istilah K/L/D/I atau yang lebih akrab di telinga kita dengan Kementerian/Lembaga/Daerah/Instansi. Siapa lagi? Selain K/L/D/I, ada juga penyedia (vendors)
Mereka yang akan menaruh perhatian lebih terhadap isu pengadaan. Mungkin di sisi lain bisa juga ditambahkan rekan-rekan pekerja media.

Mungkin hingga bagian ini pun, kamu pun masih belum tertarik mengenai pengadaan.

"Sama."

Awal bekerja, menjadi salah satu bagian dari Lembaga Kebijakan Pengadaan barang/jasa Pemerintah (LKPP), saya juga belum muncul ketertarikan untuk mengenal lebih dalam mengenai pengadaan. Saya sempat disulitkan dengan banyaknya terminologi dalam dunia pengadaan. Lantas, kapan tepatnya ketertarikan itu datang?

Ketertarikan saya diawali pada saat mendapat tugas untuk menyiapkan sebuah rangkaian Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka assessment kontruksi dan konsultansi konstruksi. Dalam prosesnya saya mendapati bidang pengadaan bukan sekedar "mengadakan" barang/jasa pemerintah melalui proses lelang atau penunjukkan langsung, melainkan bagaimana menciptakan pengadaan Indonesia yang "sehat".

Kenapa "sehat"? Apa pengadaan pemerintah Indonesia ini "sakit"?

Rahasia umum, label "lahan basah", "banyak amplop", "ladang korupsi", dan lain-lain sudah sangat melekat dengan pengadaan, atau yang kita kenal juga dengan istilah procurement. Apa yang harus disehatkan? Proses. Dalam proses itulah seringkali terjadi kecurangan.

Lantas, bagaimana menyembuhkannya?
Bangun sistem.

Dengan sistem, yang namanya pemerintah ingin mengadakan barang/jasa akan jadi lebih transparan. Barang/jasa yang ingin diadakan akan dipublikasikan secara online melalui Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE). Siapa saja bisa ikut serta, asal memenuhi syarat untuk ikut lelang. Semakin transparan dan akuntabel toh?

Teknologi sudah menyentuh berbagai aspek. Tidak hanya kehidupan sosial kita, tapi sudah merambah sistem pemerintahan. Harapan untuk Indonesia menjadi lebih baik, masih kita miliki. Apa perubahan yang terbesar yang bisa kita berikan? Perubahan dari diri sendiri untuk jadi manusia yang bersih, sebab secanggih-canggihnya teknologi tetap dapat kalah oleh mental pecundang.

No comments: