Feb 6, 2014

Syukur-in!

Well, namanya pengantin baru, jujur rasanya tidak mudah menjalani yang namanya LDR diawal pernikahan. Walaupun jarak itu hanya sebatas Jakarta - Bandung. Salut untuk pasangan-pasangan yang mampu melewatinya hingga berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.

Ada perasaan takut, rindu, yang terbungkus sedih karena tidak bisa menemani suami setiap harinya. Kami hanya memiliki kesempatan bertemu diakhir pekan. Setiap hari, sepulang kerja, yang dapat kami lakukan hanya berbincang lewat handphone. Tidak dapat bertatap muka, apalagi skin to skin. Ah, kami bukan pertama kali menjalani hubungan jarak jauh ini, tapi entahlah, rasanya setelah menikah perasaan-perasaan yang rasanya dulu kami dapat atasi jika sedang tidak bersama, kini menyerang kami lebih dahsyat.

Keputusan besar pun (it's not an easy decision for me) akhirnya aku ambil. Proyek yang selama ini aku kerjakan akan berakhir pada akhir Maret 2014 ini, seiring berakhirnya proyek itu aku pun memutuskan untuk tidak melanjutkan bekerja di Jakarta. Yap, aku akan pindah ke Bandung untuk mendampingi Ody. Apa pun itu resiko dan efeknya, niatku in syaa Allah ikhlas untuk suami.

"Disana kerja gak?"

Jika Allah membukakan jalan dan Ody mengizinkan, saya masih mau tetap bekerja, paling tidak hingga Allah menitipkan buah hati untuk kami. Ini cukup berat untuk aku, sebab dari awal memutuskan untuk melanjutkan jenjang pendidikan ke Bandung, niatku sudah bulat untuk mencari pekerjaan di Jakarta. Alhamdulillah impian itu diwujudkan oleh Allah. Dapat bekerja di sebuah project milik lembaga internasional, punya penghasilan yang cukup untuk menabung dan membeli produk-produk The Body Shop (haha.. ini juga salah satu impian dari zaman kuliah), punya cukup relasi di bidang pemerintahan, punya atasan yang begitu pintar dan selalu berbagi ilmu-ilmu baru, dapat sesekali mengirimkan uang untuk adik-adik (baik itu KTA -Kredit Tanpa Angsuran- atau cash advance.. LOL!), dan lain-lain. Banyak rasanya yang perlu aku syukuri sebelum aku mengeluh mengenai harus pindah untuk mendampingi Ody di Bandung.

I'm gonna miss this Capitol Region.

Tapi apalah arti ambisi seorang hamba yang hanya bisa berencana dan berandai-andai. In syaa Allah, rencana-Nya adalah yang paling baik. Hanya Allah yang tidak pernah ingkar janji dan Maha Pemberi yang terbaik. Terima kasih Allah-ku, atas setiap proses hidup yang sudah Engkau atur untuk hamba.

1 comment:

Anonymous said...

bhahahaha..skin to skin..bahasanyaaahh...

sakses....kali aja kapan2 hari bisa ketemu di bandung lagi gandengan :P