R adalah pacar saya, yang sudah sekitar tujuh bulan ini menjadi orang terdekat dalam hidup saya.
Pagi ini saya telah melakukan sebuah langkah besar dalam hubungan kami. Bukan, bukan saya melamar R tentunya, tetapi saya memberanikan diri untuk menyampaikan kepada ibu, mengenai kedekatan saya dan R.
Saat saya sebutkan orangnya, pertanyaan pertama yang terlontar dari ibu pun sudah dapat kutebak.
"Hah! Orang Bandung lagi?"
Ibuku bukan orang yang tidak menghargai keragaman budaya negara ini, namun sebelum dekat dengan R, saya sempat juga berhubungan dengan seorang pria asal Bandung yang notabene sangat tidak disetujui oleh beliau. Sehingga tidak kaget rasanya, apabila beliau begitu mempertanyakan hubungan yang saya akan jalani dengan R nanti.
Saat menyebutkan nama R, saya punya sebuah keyakinan bahwa ibu akan menerima R.
Sebelumnya tidak demikian.
Perasaan takut, bersalah, sikap membangkang, sudah tidak ingin aku sentuh sama sekali. Bulat sudah kepercayaan saya, apa yang menurut ibu baik, pasti akan baik juga untuk saya.
Saya menikmati perasaan "patuh kepada orang tua" itu, karena perasaan itu memberi ketenteraman.
Perasaan berbunga-bunga saya seketika buyar, saat dari seberang sana terdengar suara ibu yang bertanya:
Ibuku bukan orang yang tidak menghargai keragaman budaya negara ini, namun sebelum dekat dengan R, saya sempat juga berhubungan dengan seorang pria asal Bandung yang notabene sangat tidak disetujui oleh beliau. Sehingga tidak kaget rasanya, apabila beliau begitu mempertanyakan hubungan yang saya akan jalani dengan R nanti.
"R, beda bu. Tidak seperti yang sebelumnya."
Saat menyebutkan nama R, saya punya sebuah keyakinan bahwa ibu akan menerima R.
Sebelumnya tidak demikian.
Perasaan takut, bersalah, sikap membangkang, sudah tidak ingin aku sentuh sama sekali. Bulat sudah kepercayaan saya, apa yang menurut ibu baik, pasti akan baik juga untuk saya.
Saya menikmati perasaan "patuh kepada orang tua" itu, karena perasaan itu memberi ketenteraman.
Perasaan berbunga-bunga saya seketika buyar, saat dari seberang sana terdengar suara ibu yang bertanya:
"Jadi nak, lebaran kali ini sudah ada yang bisa kamu kenalkan pada ibu toh?"